Komunikasi Berkala DPR RI dan Ormas Untuk Solusi Masyarakat
Jakarta (04/02). Wakil Ketua DPR RI Dr Azis Syamsudin menerima silaturrahim rombongan DPP LDII yang dipimpin oleh Ketua DPP LDII Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT. Pertemuan tersebut adalah sebagai bentuk tanggungjawab komunikasi masyarakat antara DPR RI sebagai saluran politik masyarakat dan ormas sebagai saluran “corong” bagi DPR RI.
Dalam kesempatan tersebut DPP LDII rombongan DPP LDII yang terdiri dari Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc, H. Dody Taufiqwijaya, Rioberto Sidauruk, S.H., M.H., dan H. Trigunawan Hadi didampingi oleh Anggota DPR RI Komisi VIII Hj Endang Maria Astuti, S.Ag, SH, MH dan anggota Komisi VI DPR H. Singgih Januratmoko, S.K.H., M.M.
Pertemuan diawali dengan penyampaian pengamatan LDII tentang RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, yang mana kata ‘kekerasan’ pada judul RUU tersebut dapat menjadi arti yang berbeda. Hal yang tidak bersifat kekerasan nantinya dapat ditafsirkan sebuah pelanggaran.
“Oleh karena itu LDII mengusulkan secara tegas kata kekerasan diganti dengan kata kejahatan,” ujar Ketua DPP LDII Prasetyo Sunaryo yang disambut baik oleh Wakil Ketua DPR RI Dr Aziz Syamsuddin.
“RUU PKS tersebut jadi bagian Komisi VIII DPR untuk mencermati lebih dalam terhadap persoalan dalam pembahasannya nanti,” kata Azis Syamsuddin kepada anggota DPR Komisi VIII Endang Maria Astuti yang turut hadir mencermati pertemuan ini. “Kita perlu pertemuan berkala dalam rangka mencari solusi dalam menjawab persoalan kemasyarakatan,” ujarnya lagi menyambut hangat gagasan LDII.
DPP LDII juga berkesempatan melaporkan kepada DPR RI bidang-bidang kegiatan yang telah dikontribusikan LDII kepada masyarakat Indonesia melalui bidang pendidikan dan ekonomi digital.
LDII juga telah menyiapkan sumberdaya manusia profesional dibidang teknologi, terutama bidang yang terkait kesadaran lingkungan dan energi dalam skala global.
“Kedepan, menyongsong era mobil listrik nasional, LDII telah menyusun langkah penyiapan tenaga ahli di bidang mobil listrik nasional. Industri ini tentu perlu memerlukan dukungan kebijakan dari legislatif dan eksekutif dalam implementasinya nanti, kita akan mulai dengan diskusi terpumpun,” kata Prasetyo Sunaryo menutup pertemuan.
Rombongan perwakilan DPP LDII juga sekaligus mengundang Wakil Ketua DPR RI Dr Azis Syamsudin untuk menjadi pembicara kunci dalam diskusi terpumpun mengenai mobil listrik nasional yang akan diselenggarakan di DPP LDII dalam waktu dekat.(lines/Rioberto S)
Wakil Ketua DPR RI Dr Azis Syamsudin menerima silaturrahim rombongan DPP LDII yang dipimpin oleh Ketua DPP LDII Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT.
Sejarah
Cikal bakal organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) didirikan pada tanggal 3 Januari 1972 di Surabaya, Jawa Timur dengan nama Yayasan Karyawan Islam (YAKARI)
Pada musyawarah besar [MUBES] YAKARI tahun 1981, nama YAKARI diganti menjadi Lembaga Karyawan Islam [LEMKARI].
Pada musyawarah besar [MUBES] LEMKARI tahun 1990, sesuai dengan arahan Jenderal Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri [Mendagri] waktu itu, nama LEMKARI yang sama dengan akronim Lembaga Karate-Do Indonesia, diubah menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia
Visi & Misi
A. VISI:
Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, Lembaga Dakwah Islam Indonesia mempunyai Visi sebagai berikut:
“Menjadi organisasi dakwah Islam yang profesional dan berwawasan luas, mampu membangun potensi insani dalam mewujudkan manusia Indonesia yang melaksanakan ibadah kepada Allah, menjalankan tugas sebagai hamba Allah untuk memakmurkan bumi dan membangun masyarakat madani yang kompetitif berbasis kejujuran, amanah, hemat, dan kerja keras, rukun, kompak, dan dapat bekerjasama yang baik”
B. MISI:
Sejalan dengan visi organisasi tersebut, maka misi Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah:
“Memberikan konstribusi nyata dalam pembangunan bangsa dan negara melalui dakwah, pengkajian, pemahaman dan penerapan ajaran Islam yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan dan terintegrasi sesuai peran, posisi, tanggung jawab profesi sebagai komponen bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”